Salah satu acara paling heboh dan paling sukses sepanjang ingatan saya adalah English Week pada tahun 1989. Digelar di minggu terakhir bulan Maret 1989, acara ini melibatkan banyak sekali rekan yang mau repot-repot ditambahi pekerjaan di tengah kesibukan kuliah yang tidak selalu mudah.
Kalau tak salah, ketua panitianya Eko Humanika deh. Emang anak ini jago banget kalau diminta ngoordinir ini-itu. Saya sendiri juga ikut sibuk, tapi sibuk yang nggak jelas. Acara yang digelar ada bermacam-macam, seingat saya ada: English Speech Contest untuk anak-anak SMA se Kodya Yogyakarta, English Night, dan Cerdas Cermat Pengetahuan Umum dengan Bahasa Inggris untuk anak-anak sejurusan Bahasa Inggris.
Acara English Speech Contest (seingat saya dikoordinasi oleh Khudori '87) saya rasa amat mengesankan. Koordinasinya cukup rumit, menghubungi pihak sana-sini yang tidak semuanya mudah dihubungi, nyari sponsor, nyuruh teman-teman nyiapin tempat, nyuruh Imantoro (anak D3 '87) bikin dekorasi backgroud, nyiapin minuman dan snack, minta bantuan Bapak/Ibu dosen jadi juri, dan segala macem tetek-bengek (teteknya sih enak....bengeknya yang nggak enak, he-he-he). Toh, acara ini berlangsung dengan sangat sukses.
Saya masih ingat betul, gelar juara pertama lomba English Speech Contest digondol oleh Anies Baswedan dari SMA 2 Yogyakarta (kalau tak salah, loh). Untuk mengikuti lomba ini, Anies tidak mendaftar sendiri, tapi didaftarkan oleh ibunya. Ibunya si Anies ini saat itu adalah salah satu dosen di FPIPS atau FIP (nggak ingat benar saya). Sang ibu inilah yang kami temui sewaktu dia mendaftarkan anaknya untuk ikut lomba. Pendaftaran dilakukan di ruang kecil di pojok ruang dosen yang kami jadikan sekretariat. Sementara itu, gelar juara kedua adalah seorang gadis mungil manis bernama Lytta Hirticornisa dari SMA BOPKRI 1 (kalau tak salah juga loh, ya).
Kini, 19 tahun kemudian, kami tidak lagi mengetahui kabar berita tentang Lytta Hirticornisa. Where are you? However, kita kini mengenal Anies Baswedan sebagai seorang pakar politik yang juga Rektor Universitas Paramadina. Masih muda banget (mustinya sih sekarang belum ada 40 tahun) tapi udah jadi rektor.
Back to English Week, di akhir acara English Speech Contest, pengunjung dihibur dengan penampilan band bentukan rekan-rekan dengan format pemain campur-aduk. Para pemain musiknya rata-rata bagus, namun vokalisnya tidak bisa "dipukul rata". Memang ada vokalis Anastasia Ardiastuti dengan kualitas vokal jazzy sekelas January Christy, juga ada vokalis kenceng Sulthoni yang gaya dan kualitasnya mendekati Phill Collins. Tapi, di luar itu, vokalis kelas kamar mandi dengan kualitas menyedihkan juga ikut menyanyi (contohnya saya sendiri!).
Sebagai puncak acara, English Night digelar di Aula FPTK yang memang kondisinya paling memungkinkan untuk menggelar acara indoor malam-malam. Ada nyanyi-nyanyi lagi. Phill Collins van Sleman tampil lagi, cuman kali ini dia tidak membawakan hit "When I Am Feeling Blue" atau "Don't Take A Look At Me Now", tapi lebih banyak membawakan lagu-lagu The Beatles seperti "Let It Be", When I Was Seventeen", dan lain-lain. Juga ada gelaran sejenis "kentrung" yang dibawakan secara solo oleh Rahmat '87 (berkacamata, agak gondrong, rodo lemu juga). Trus, M Khozin kalau nggak salah membawakan ludruk bersama teman-teman Surabaya-nya. Acara lainnya pada malam yang heboh itu adalah pembagian hadiah, pidato-pidato singkat, dan makan snack. Saya sempat pula baca beberapa puisi dalam Bahasa Inggris. Sebagian karya sendiri, sebagian lagi puisi karya Pak Effendy, dosen di jurusan Bahasa Inggris IKIP Malang. Seingat saya, pembacaan puisi ini tidak begitu menarik minat penonton....Hu-hu-hu.....
Anyway, secara umum kami puas dengan acara itu. Beberapa foto acara tersebut saya pasang di sini.