Monday, 14 April 2008

First Impression on Kampus Karangmalang

Kesan pertamaku tentang “Kampus Karangmalang” berawal di suatu hari yang kering di bulan Agustus tahun 1986. Beberapa hari sebelumnya, aku melihat namaku terdaftar sebagai salah satu peserta yang lolos SIPENMARU (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru). Sebelumnya, belum pernah sekalipun aku menginjakkan kaki di kota ini. Aku memang mendaftar ke jurusan Bahasa Inggris IKIP Yogyakarta dari kota asalku, Purwokerto, dan mengikuti sederetan proses seleksi dari kota kecilku itu. Pilihan atas Jogja kurasa hanya engikuti naluri saja.

Kembali ke masalah Kampus Karangmalang. Di hari yang kering itulah pertama kali aku melihat kompleks yang akan menahanku bertahun-tahun kemudian (tepatnya 6 tahun 1 bulan 25 hari). Hari itu pula aku melihat kota Jogja (atau: Jogjakarta, Yogya, Yogyakarta, Yogja, Yoja, Ngayogjakarta Hadiningrat) untuk yang pertama kali.

Sekilas, Kampus Karangmalang bagiku tampak kurang mengesankan. Bangunan-bangunannya tidak memiliki karakter seni yang kuat. Setidaknya, kampus ini tidak tampak seperti kampus-kampus sebagaimana yang aku sempat lihat di buku-buku pelajaran Bahasa Inggris. Terus terang, sekolahanku sebelumnya, SPG Negeri Purwokerto, bagiku tampak lebih indah. Sekolahanku di Purwokerto tersebut adalah bangunan-bangunan besar dengan arsitektur jaman kolonial yang memiliki ciri khas serba besar: ruangan besar, pintu-pintu besar, jendela-jendela besar, kisi-kisi jendela besar. Lebih dari itu, dari sudut pandang seni, arsitektur SPG-ku tampak lebih bercitarasa.

Anyway, aku toh langsung jatuh cinta dengan tempat baruku. Bisa jadi faktor Jogja yang membuat demikian. Sejatinya, begitu kereta Purbaya yang membawaku dari Purwokerto berhenti di Stasiun Tugu, aku segera menangkap aura kehangatan kota ini. Gerbang stasiun, deretan andong di pelataran stasiun, becak-becak yang lalu-lalang, dan orang-orang yang berjalan rileks, semuanya menjadi pemandangan yang langsung mengikat hatiku.

Kembali ke Kampus Karangmalang. Yang membuatku terhibur adalah keadaan kampus yang cukup rindang. Pohon-pohon klengkeng ada di sana-sini. Meski tak pernah sekalipun aku menyaksikan pohon-pohon itu berbunga (apalagi berbuah), dedaunannya yang rimbun cukup menyejukkan mataku. Lokasi yang kemudian menjadi favoritku melepaskan pandangan adalah lapangan di depan FPBS. Lapangan itu tidak begitu luas (tidak seluas lapangan sepakbolanya FPOK), tapi rumputnya senantiasa hijau. Beberapa bangku semen yang ada di sekeliling lapangan itu sangat nyaman untuk duduk sambil ngobrol…atau sambil bengong. Pepohonan yang cukup rindang menjadi peneduh sisi-sisi lapangan.

Well, back in August 1986….Kampus Karangmalang, here I come.

2 comments:

BPD CIJUJUNG ( 2018-2024 ) said...

Tri, Senang nemu blogmu,

Aku sutrisno, bertahan sampai semester II. Tapi boleh join disini ya.

Bagaimana Kabar Teman teman yg lain. M Khozin (arek surabaya), purwanto ( Bantul, Dll

rd.sutrisno@gmail.com

djatihs said...

aku bertahan kuliah secara resmi di kampus karangmalang 4 semester (D3 fpbs inggris, 1983).. setelah itu cukup hanya tempat main dan ngapelin pacar.. hehehe.. sampai 1986 hrs keluar dari yogya setelah lulus ugm dan kerja di jkt.. tahun 1987 datang lagi mangayubagyo mewakili mertua menghadiri wisuda calon ibu anak2ku.. setelah itu, sejak 1995 setiap tahun pulang kampung (klaten) selalu tak pernah lupa barang sejenak lewat dan menatap kenangan2 yang masih tersisa..