Kuliah di Jurusan Bahasa Inggris ternyata gampang-gampang susah (tapi banyak susahnya ding, wong bukan bahasanya sendiri). Mulai dari kosa kata yang nggak ada mirip-miripnya sama bahasa Indonesia, grammar yang complicated, bunyi ucapan yang membuat lidah terbelit-belit, hingga "feeling" dan "mood" kebahasaan yang nggak pernah kena di hati, semua itu membuat sebagian besar dari kami bekerja dengan susah-payah.
Seiring dengan berjalannya waktu, dengan bimbingan Bapak dan Ibu dosen, pelan-pelan kami mulai menikmati juga segala komplikasi itu. Ada banyak dosen yang mengajar kami, namun tidak dapat saya ingat semuanya. Maklum, memori terbatas, diperparah dengan dokumentasi yang kacau. Berikut ini sebagian dari daftar Bapak/Ibu dosen yang masih ada di kepala saya:
Pak Sugirin: ngajar Ear Training
Bu Martinah: ngajar Oral Reproduction (tapi cuman sebentar)
Pak Soesinto: ngajar Reading Technique
Pak Harso: ngajar Basic Structure
Pak Ratno: ngajar Pronunciation
Pak Aris Mintaraga: ngajar Listening Comprehension
Pak Kusman Abdi: ngajar Guided Conversation
Pak Prayitno: ngajar Sentence Writing
Pak Bambang Sugeng
Pak Bambang (maaf nama belakangnya lupa, Bapak ini dulu ngajar Composition atau Essay)
Pak Nuryanto (Dosen Wali saya juga): ngajar Linguistics
Pak Harun: ngajar Literature
Pak Parjo (jadi inget Beowulf): ngajar Literature
Pak Dardiri (Psycholinguistics dan Sociolinguistics-nya....ampuuun Pak)
Pak Ghani Johan: ngajar Grammar
Pak ....Saleh (maaf, nama depannya lupa)
Pak Ferry Adenan: ngajar Penilaian dan Pencapaian Belajar
Bu Suwarsih Madya: ngajar Penelitian Pendidikan
Bu Subiyati: ngajar apa yah...kayaknya English Language Teaching (suka menyebut kita-kita yang agak lelet dengan sebutan "plendas-plendus")
Bu Nuri
Pak Sugi Iswalono: ngajar Literature
Pak Asrudin B Tou: ngajar Translation
Pak Syamsul Maarif: ngajar English for Specific Purposes
Pak Suwarji: ngajar Translation
Pak Gunawan: ngajar Statistik (juga sempat ngasih kursus komputer, jaman masih DOS, nulis dokumen pakai WS.3, layar komputer warnanya hitam, hurufnya warna hijau, mau nulis huruf besar atau huruf miring aja musti inget rumus-rumus njeliment....)
Mbak Rene Shakerin: ngajar Literary Criticism
Mbak Amy Thompson: ngajar Drama
Mbak ....Meyer: Ngajar Literary Criticism
Itu saja yang saya ingat. Buat rekan-rekan yang lebih ingat lagi, silahkan ditambahi.
8 comments:
Sayang sekali, Tri bisa melupakan Dosen yang super charming; Mr.Suhaeni M Saleh.
If you guys have great experiences there, but not me. Studying there was not enjoyable. I had to transfer from S1 to D3 just because one of the subjects I had taken was not recorded in my academic data. I had tried to figure it out, but the administration officers just asked me to do this and that, yet there was nothing I got. Even, I had the proof that I had taken that subject. I feel very disappointed, and still keep my disappointment till now. You know, I don't like the lecturers who act like celebrities. Sometimes they are too arrogant to be educators. A suggestion for them; please, love your students, be friendly. Nothing to loose with that, right???It's my real feeling about this university and the lecturers.
Aduh, saya punya usul nih, gimana kalau yang pada nulis comment itu nulisin nama lengkapnya. Biar yang pada baca itu jadi teringat lagi kenangan nama.
"Hi Joen",
I am really sorry to hear your story. If I were you, I couldn't be feeling worse. Tenane!!! prasaan gak ada masalah dgn teman2ku dulu lho. wong aku nih rampung terakhir kok berarti kan tahu sisa-sisa laskar pajang.
Bambang
Masih Ingat sama dosen yg punya darah tinggi, yang ngajar pronounciation ?
sutrisno
Maksudnya Pak Bambang Priyanto ya Kang Tri?
Juga Pak Suhaini M Saleh.
Hai Mr. Bro. I juga alumni English Department tapi D3 Angkatan tahun 1986 nama gue Gatot Santosa. ni no hp 085257649459 gue kehilangan banyak kontak dengan teman2 help me to bridge me with them, sekarang gue ngajar bahasa inggris di SMPN 1 Bluluk Lamongan.
Hello Joen...
Kiranya tidak perlu sedih berlarut-larut hanya karena dipaksa transfer dari S1 ke D3.
Toh jaman sekarang gampang banget kalau mau meneruskan dan mendapat ijasah S1.
Saya lebih parah....ijasah S1 saya saat ini nggak tahu adi di mana. Sudah lamaaaaa banget saya TIDAK MEMERLUKAN KERTAS IJASAH. Apalagi sejak saya buka usaha sendiri, antara S1 dan D3 sama sekali tidak ada pengaruhnya. Ijasah (selembar kertas yang didewa-dewakan sebagian orang), sama sekali cuma benda yang sia-sia. Tidak ada gunanya.
Salam.
Ada yang masih punya diktat Sentence Analysis Pak Kusman?
Post a Comment